Desain pakaian
hendaklah digambar dengan baik sesuai dengan ide atau gagasan yang
dituangkan pada desain tersebut. Desain yang dibuat hendaknya mudah
dibaca dan dapat menjadi pedoman dalam pembuatan suatu pakaian. Untuk
itu sebuah
desain busana
dan bagian-bagian busana harus digambar secara jelas seperti garis
leher, bentuk atau siluet pakaian, bentuk rok dan bentuk celana.
1. Garis Leher (Neck Lines)
Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas.
Bentuk garis leher banyak variasinya, yang
umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, ada juga
bentuk perahu, bentuk hati, bentuk segitiga bentuk U, V dan lain-lain.
Bentuk leher ini dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan.
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam
menggambar garis leher adalah menentukan garis tengah muka pakaian,
garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher.
Menggambar garis leher disesuaikan dengan
arah anatomi, misalnya arah lurus menghadap ke depan, menyamping atau
miring ¾. Arah berdiri ini menentukan letak garis leher yang akan
digambar. Untuk desain yang menonjolkan garis leher hendaklah dibuat
menghadap ke depan atau miring ¾.
2. Kerah
Kerah adalah bagian dari sebuah desain
pakaian, yang terletak pada bagian atas pakaian. Dalam menggambar busana
perlu mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi
sebaiknya menggunakan kerah tinggi atau menutupi sebagian leher seperti
krah kemeja, kerah mandarin dan lain-lain. Sebaliknya leher yang
pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah rebah, ½
berdiri, cape/palerin, dan variasi kerah-kerah yang terletak.
Selain berfungsi untuk memperindah, kerah
juga berfungsi memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan
iklim pada suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran mulai dari
yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape.
Kerah juga bermacam-macam bentuknya yaitu kerah yang terletak, ½
berdiri, berdiri. Berikut ini digambarkan beberapa macam kerah.
3. Lengan
Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi
puncak lengan bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal
yang perlu diperhatikan dalam menggambar lengan adalah garis batas
lingkar kerung lengan. Ini akan memudahkan dalam menggambarkan desain
lengan sesuai dengan model yang diinginkan.
Lengan ada yang modelnya suai, berkerut dan ada juga lengan setali.
4. Blus
Blus
merupakan bagian pakaian yang menutupi badan bagian atas. Blus ada yang
mempunyai belahan di depan dan ada juga yang tampa belahan. Model blus
setiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan selera
masyarakat yang disebut dengan trend mode.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar blus yaitu :
a. Garis bahu dan lingkar kerung lengan
b. Blus dipakai diluar atau di dalam rok atau celana
c. Detail-detail blus seperti krah, kantong atau hiasan.
d. Model lengan secara keseluruhan
e. Siluet blus, pas atau longgar (oversize)
Gambar detail blus dapat dilihat pada bahasan sebelumnya(krah, lengan,
garis leher, dll) beberapa model blus dapat dilihat
di sini
5. Rok
Rok adalah bagian pakaian yang berada pada
bagian bawah badan. Umumnya rok dibuat mulai dari pinggang sampai ke
bawah sesuai dengan model yang diinginkan. Berdasarkan ukuran rok, rok
dapat dikelompokkan atas rok mini, rok kini. rok midi, rok maksi dan
longdress. Berdasarkan desain rok, rok juga dapat dikelompokkan atas rok
suai/lurus (straight), rok kerut (gathered), rok lipit (pleated), rok
lingkaran atau setengah lingkaran (flared), rok bias (seam) dan rok
drapery. Selain model-model yang disebutkan di atas masih ada model rok
lain yang merupakan kombinasi model-model di atas yang ditambahkan
detail-detailnya seperti godet, rimpel, kantong dan lain sebagainya.
Dalam menggambar rok ini perlu diperhatikan jatuh rok pada badan Untuk
menggambarkannya butuh latihan yang banyak.
6. Celana
Celana hampir sama dengan rok, tetapi celana
mempunyai pipa yang membungkus kedua kaki. Panjang celana biasanya
bervariasi mulai dari yang pendek (short) sampai yang panjang. Celana
juga bisa dibuat pas pada tubuh (fit) atau longgar (oversize). Celana
yang pas biasanya dibuat dari bahan yang elastis (stretch). biasanya
dipakai untuk busana olah raga seperti senam atau renang, dll. Untuk
celana yang longgar seperti pantalon pria, perlu diperhatikan detail
celana seperti garis patahan celana, kantong dan detail lainnya.
Selain itu juga perlu diperhatikan model
celana yang diinginkan. Saat ini banyak bermunculan model celana dengan
detil yang rumit seperti kantong yang banyak dan model yang unik.
I. Pewarnaan dan Penyelesaian Gambar
Desain yang sudah dibuat dilakukan
penyempurnaan yang disebut dengan finishing. Mewarnai merupakan salah
satu teknik penyempurnaan desain, sehingga desain terlihat lebih
menarik. Dalam mewarnai sebuah desain kita perlu memahami cara-cara
mengarsir.
Mewarnai desain atau gambar dapat dilakukan
dengan pensil warna atau pensil biasa dengan kode 2B atau 3B. Selain itu
desain juga dapat diwarnai dengan cat air atau cat minyak. Tentunya
mewarnai dengan cat air atau cat minyak berbeda dengan mewarnai dengan
pensil biasa.
1. Penyelesaian dengan pensil biasa
Mewarnai dengan pensil biasa disebut dengan teknik mengarsir.
Dalam mengarsir kita perlu memperhatikan
daerah gelap atau terang dari gambar atau area yang banyak terkena
cahaya dengan yang kurang terkena cahaya. Daerah yang banyak terkena
cahaya terlihat lebih terang dan arsirannya lebih lembut sedangkan yang
kurang terkena cahaya akan diarsir lebih tebal. Agar diperoleh gambar
dengan arsiran yang bagus perlu juga diperhatikan jenis pensil yang
digunakan. Pensil untuk mengarsir berbeda dengan pensil yang digunakan
untuk membuat sketsa. Untuk mengarsir gunakan pensil yang lebih lunak
atau khusus untuk arsiran seperti 2B, 3B, dll.
2. Penyelesaian dengan pensil warna
Teknik mewarnai dengan pensil warna tidak
jauh berbeda dengan mewarnai dengan pensil biasa. Dalam mewarnai dengan
pensil warna, kita perlu memahami warna-warna dan kombinasi warna yang
akan digunakan. Apabila desain pakaian dibuat dengan
corak bahan
tertentu kita juga perlu menyesuaikan motif dan warnanya dengan letak
jatuh pakaian pada badan. Hal ini perlu dilatihkan secara berulang-ulang
agar diperoleh sebuah desain dengan teknik mewarnai yang baik dan
benar.
3. Penyelesaian dengan cat air dan cat minyak
Mewarnai dengan cat minyak atau cat air butuh
keterampillan khusus. Warna-warna yang digunakan terlebih dahulu
dicampur atau di aduk untuk mendapat warna yang diinginkan. Dalam
mewarnai desain kita juga perlu memperhatikan gelap terang dari
desain busana
yang diwarnai. Kertas gambar yang sudah diwarnai dengan cat minyak atau
cat air terlebih dahulu dikeringkan agar warna tidak rusak.
SATU LAGI yang belum di bahas adalah desain dengan KOMPUTER.
Desain sangat besar peranannya dalam pembuatan suatu busana.
Untuk menghasilkan desain yang baik kita
terlebih dahulu perlu memahami konsep dasar desain yang meliputi
unsur-unsur desain, prinsip-prinsip desain, bagian-bagian busana dan
proporsi tubuh. Dengan desain yang baik dan dibuat di atas proporsi
tubuh yang seimbang kita dapat menghasilkan sebuah desain yang dapat
menjadi pedoman dalam pembuatan busana mulai dari mengambil ukuran,
membuat pola dasar dan pecah pola sampai
menjahit dan penyelesaian busana.
Untuk mendesain dibutuhkan alat dan bahan
menggambar. Alat dan bahan mendesain ini dapat berupa pensil dengan
bebagai jenis ukuran, pensil warna, spidol, cat air, kuas, rol,
penghapus, kertas gambar, file atau amplop dan lain-lain. Agar desain
yang dihasilkan terlihat sempurna perlu dilakukan teknik pewarnaan dan
teknik penyelesaian yang tepat. Teknik penyelesaian gambar dapat
dilakukan dengan pensil biasa, pensil warna, spidol dan cat air. Agar
hasilnya bagus perlu juga di pahami teknik penyelesaian gambar. Supaya
terampil dalam mendesain dibutuhkan latihan secara kontinue dan terus
belajar.